Linfo.id, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa keselamatan transportasi nasional harus menjadi prioritas bersama.
Pernyataan tersebut disampaikan AHY usai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna ke-8 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (7/8).
Ia menekankan pentingnya investigasi menyeluruh terhadap berbagai insiden kecelakaan yang terjadi, baik di moda transportasi kereta api, laut, maupun transportasi umum lainnya.
“Saya akan investigasi secara utuh ya, agar tidak terjadi lagi kecelakaan-kecelakaan transportasi kereta (Argo Bromo), termasuk juga moda transportasi di laut. Saya sudah menyampaikan bahwa harus diinvestigasi secara penuh—apakah itu masalah teknis, masalah keretanya, termasuk prasarana pendukungnya, relnya, termasuk juga untuk kapal. Apakah karena kondisinya memang tidak layak, atau juga ada faktor fatigue, human error, dan lain sebagainya,” ujar AHY dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (9/8/2025).
Lebih lanjut, AHY menjelaskan bahwa keselamatan transportasi menjadi bagian dari intervensi penting pemerintah dalam forum kabinet. Menurutnya, perhatian tidak hanya tertuju pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada peremajaan armada serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Tadi saya sudah sampaikan juga dalam forum menjelang Sidang Kabinet Paripurna di depan Presiden, bahwa atensi untuk keselamatan para penumpang berbagai moda transportasi—baik darat, laut, udara, maupun kereta api—ini tentunya harus mendapatkan perhatian dari kita semuanya,” tegasnya.
Ia menambahkan, pembenahan harus dilakukan secara menyeluruh. Armada yang kurang perlu ditambah, kendaraan tua harus diremajakan, pemeliharaan diperketat, dan potensi kesalahan manusia ditekan seminimal mungkin.
“Jika masalahnya adalah karena kekurangan jumlah, maka kita harus menambah. Kalau usianya sudah tua, ya harus diremajakan. Maintenance-nya harus semakin baik dan faktor human error juga harus semakin dikurangi. Ini yang harus menjadi satu kesatuan, sehingga kita bisa mencegah terjadinya kecelakaan dan meminimalkan segala kerugian—apalagi korban jiwa,” ujar AHY.
Meski investigasi terus berjalan, AHY menegaskan bahwa Kementerian Perhubungan akan menjadi pihak utama yang menyampaikan rincian teknis.
Namun, ia mengingatkan agar penyebab kecelakaan dilihat secara menyeluruh, mencakup infrastruktur, teknologi, dan faktor manusia.
Sementara itu, AHY menegaskan bahwa pemerintah saat ini berada di jalur yang tepat. Ia menyoroti capaian pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 yang meningkat menjadi 5,12 persen.
“Tetapi beliau (Presiden Prabowo) menyampaikan bahwa sejauh ini kita berada di track yang benar dan ada progres yang nyata. Pertumbuhan ekonomi kuartal kedua ini juga lebih baik dibandingkan sebelumnya, yakni 5,12%. Berbagai elemen ini perlu terus kita kawal, tidak boleh kita berpuas diri,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa Kemenko Infrastruktur akan terus mengawal pencapaian agenda prioritas nasional.
“Kami juga, di sektor infrastruktur dan pembangunan kewilayahan, akan mengawal dari berbagai aspek pembangunan untuk mencapai agenda-agenda prioritas beliau—termasuk swasembada pangan, energi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan kesehatan,” pungkas Menko AHY.





