Linfo, JAKARTA- BINUS UNIVERSITY secara resmi meluncurkan Program Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr) dalam acara bertajuk “PPAr dan Masa Depan Arsitek Indonesia” yang digelar di BINUS Kemanggisan, Kampus Anggrek, Jakarta Barat.
Program ini merupakan langkah strategis untuk menjawab kebutuhan mendesak akan arsitek profesional bersertifikasi di tengah pesatnya pembangunan nasional, termasuk proyek strategis seperti Ibu Kota Negara (IKN).
Hingga Maret 2025, Indonesia baru memiliki sekitar 5.910 arsitek yang mengantongi Surat Tanda Registrasi Arsitek (STRA).
Jumlah ini dinilai masih jauh dari memadai untuk melayani populasi lebih dari 280 juta jiwa. Menyadari hal ini, BINUS menghadirkan PPAr sebagai jembatan antara pendidikan sarjana arsitektur dan standar profesional global.
“Ini bukan hanya soal jumlah lulusan, tetapi juga soal kualitas dan kompetensi mereka sebagai arsitek profesional. PPAr menjadi upaya untuk memastikan lulusan mampu bersaing di tingkat internasional,” ujar Dr. Ir. Nina Nurdiani, S.T., M.T., Dekan Fakultas Teknik BINUS UNIVERSITY.
Program PPAr BINUS dirancang selama dua semester dan menekankan aspek aplikatif dan profesional sesuai dengan amanat UU No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek. Kurikulumnya mencakup Studio Perancangan Arsitektur dan Kode Etik Profesi Arsitek, serta mengusung dua pendekatan utama: kewirausahaan dan climate responsive design.
“Pendekatan kewirausahaan mendorong lulusan untuk membangun praktik mandiri yang berdaya saing. Sementara climate responsive design membekali mereka dengan kemampuan merancang bangunan yang adaptif terhadap iklim lokal dan perubahan lingkungan,” tambah Nina.
PPAr BINUS tidak hanya berfokus pada aspek estetika dan struktur bangunan, tetapi juga menekankan dampak lingkungan dan sosial dari setiap desain. Hal ini menjadi penting mengingat kondisi geografis Indonesia yang rawan bencana dan tantangan urbanisasi yang kompleks.
Peluncuran program ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan BINUS UNIVERSITY, praktisi arsitektur, akademisi, dan perwakilan organisasi profesi. Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Ar. Gregorius Budi Yulianto, serta Ketua Asosiasi Pendidikan Arsitektur Indonesia, Yulianto Purwono Prihatmaji, menyambut positif inisiatif ini sebagai bentuk kontribusi nyata institusi pendidikan dalam mendorong profesionalisme arsitek Indonesia.
Dengan PPAr, BINUS UNIVERSITY memperkuat komitmennya dalam fostering and empowering the society melalui pendidikan adaptif dan relevan, yang menjawab tantangan zaman dan membawa arsitek Indonesia ke level global.