News

Anggota DPRD Kritik Job Fair Pemprov Jakarta, Sebut Program Gagal Cetak SDM Unggul

Linfo.id, JAKARTA – Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Lukmanul Hakim mengkritik penyelenggaraan Job Fair oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgu).

Job Fair sendiri menjadi salah satu program 100 kerja “Quick Wins” Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Rano Karno, untuk meningkatkan produktivitas dan partisipasi masyarakat di pasar kerja.

Diketahui, Job Fair pada gelombang pertama resmi dibuka Rano Karno di Tamini Square, Jakarta Timur, pada 26 Februari kemarin. Selain itu, Job Fair juga diselenggarakan di berbagai kecamatan dan kelurahan setiap minggunya.

Puncaknya, Job Fair bakal digelar di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Agustus mendatang.

Baca Juga  BPKH Gandeng Jamdatun, Perkuat Pengelolaan Dana Haji

Lukmanul menilai, Job Fair kurang efektif untuk bisa menciptakan calon tenaga kerja yang terampil. Tanpa ragu, ia menyebut, program tersebut adalah produk gagal.

“Job Fair itu menurut saya gagal, kenapa? Bukan link and match transfer knowledge harusnya kalau Job Fair ini kan tidak bisa meng-create mencetak SDM (sumber daya manusia) yang unggul,” ujar Lukmanul saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).

“Sehingga yang ada di kecamatan, di kelurahan itu tidak efektif sedangkan sekarang itu banyak PHK (pemutusan hubungan kerja), pengangguran banyak,” sambung dia.

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta itu menegaskan, Job Fair sejatinya memang sudah sering diselenggarakan, baik itu dari pemerintah maupun swasta. Namun, lanjut dia, hal tersebut masih belum mampu menekan angka pengangguran.

Baca Juga  BPKH Fasilitasi Ribuan Pemudik Kembali ke Perantauan Melalui Program "Balik Kerja Bareng 2025“

“Kan dari dulu Job Fair ini sudah digalakkan, tapi enggak ada efektifnya,” tegas Lukmanul.

“Karena orang habis ikut itu ngapain gua ya? Kerja dimana gua ya? Gitu lho,” tambah dia.

Oleh sebab itu, Lukmanul menekankan, Pemprov DKI Jakarta harus bisa memfasilitasi apa saja kebutuhan yang diperlukan para calon tenaga kerja. Tentunya bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk swasta, agar mampu mencetak SDM yang unggul dan berkualitas ke depannya.

“Seharusnya dikumpulkan perusahaan-perusahaan swasta transfer knowlodge, kebutuhan mereka seperti apa, kerja sama dengan dunia pendidikan, dengan BLK (Balai Latihan Kerja), mereka dilatih sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja,” pungkas Lukmanul.

Bagikan Artikel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *